Pengelola sanggar tata rias dan tata busana tradisional ternama, Sanggar Liza, yaitu Fitri Liza
tidak pernah mengira sanggar yang dikelolanya akan menjadi salah satu
sanggar besar di Indonesia. Dalam sesi wawancara bersama BANANANINA di
sanggarnya yang berlokasi di Jl. J No.7 & 29 Kebon Baru, Tebet,
Fitri Liza menjelaskan bahwa Sanggar Liza ini pertama kali didirikan
oleh Ibunya, yaitu Ibu Liza sejak tahun 1978. Fitri mengelola sanggarnya
ini bersama dengan kedua orang kakaknya. Demi meneruskan usaha sang
Ibu, Fitri Liza mulai belajar merias sejak beliau duduk di bangku SMA.
Proses untuk menjadi makeup artist yang sukses di Indonesia tidak diraih hanya dengan sekejap mata saja.
Dilatih langsung oleh Ibu Liza, beliau
tetap harus menempuh perjalanan untuk belajar selama beberapa tahun
sebagai perias pengantin. Berawal dari merias among tamu dan keluarga
pengantin di tahun 1999, barulah Fitri Liza naik pangkat menjadi perias
inti atau perias pengantin di Sanggar Liza sejak tahun 2002.
Dengan pengalaman merias yang sudah
dijalaninya selama lebih dari 10 tahun, hasil riasan Fitri Liza pun
terus mendapat apresiasi yang tinggi. Selain itu, beliau juga sering
kali disebut sebagai salah satu perias handal di Indonesia. Hal ini
terbukti dengan banyaknya klien yang pernah menggunakan jasa rias Fitri
Liza. Di samping itu, banyak pula yang mengungkapkan kepuasan terhadap
pelayanannya di beberapa media sosial atau blog pribadi mereka.
Ya, Sanggar Liza memang sudah sangat
dipercaya oleh banyak orang, tapi dengan persaingan di dunia tata rias
yang semakin ketat, mengelola sebuah sanggar hingga 38 tahun lamanya
tentu saja bukan hal yang mudah. Apa lagi, sekarang ini sudah mulai
banyak makeup artist baru yang bermunculan. Oleh karena itu,
bersama Ibu dan kedua kakaknya, Fitri Liza tidak pernah berhenti
berinovasi, yaitu dengan selalu mengikuti perkembangan tren makeup dan busana pengantin, serta pelayanan yang terus ditingkatkan. “Menurut kami, makeup
dan baju yang bagus tidaklah cukup tanpa pelayanan yang baik dan prima.
Oleh karena itu, kami selalu mencoba menggali lagi apa yang bisa kami
lakukan demi kepuasan konsumen.” Berkat kepuasan dari para
konsumen, munculah berbagai referensi positif yang membuat Sanggar Liza
besar hingga sekarang.
Di sela-sela kesibukannya menjalani
profesi sebagai perias sekaligus pengelola Sanggar Liza, Fitri Liza juga
ternyata menyempatkan diri untuk menulis buku. Sekarang
ini, Fitri Liza sudah menerbitkan 3 buku dengan bahasan yang tentu saja
tidak jauh dari bidang yang beliau tekuni. Buku pertama yang berjudul Let’s Get Married membahas tentang persiapan pernikahan. Buku kedua membahas tentang model-model kebaya dan tata rias pengantin dengan judul Glamorous Goddess, sedangkan buku terakhir yang berjudul The Magical Touch of Make-Up for Indonesian Bride fokus
pada bahasan mengenai riasan pengantin. Buku ketiga dari Fitri Liza ini
juga telah berhasil menjadi buku dengan tingkat penjualan terbaik lho, ladies. Hebat, ya?
Merias pengantin memang suatu pekerjaan
yang dilakukan di balik layar, tapi bukan berarti menjaga penampilan
saat merias menjadi hal yang tidak perlu diperhatikan. Menurut Fitri
Liza, menjaga penampilan agar tetap rapi saat merias pengantin merupakan
salah satu bentuk apresiasi terhadap pernikahan yang akan dilaksanakan.
“Sebuah pernikahan adalah acara spesial yang hanya dialami pengantin
sekali seumur hidup. Oleh karena itu, meskipun saya hanya berada di
belakang layar, saya tetap harus menghargainya dengan berpakaian yang
rapi dan baik.” Ditambah lagi, setelah merias, Fitri Liza juga biasanya
memandu pengantin selama prosesi pernikahan. Jadi, menjaga penampilan
menjadi hal yang cukup penting bagi Fitri Liza.
Walaupun berprofesi sebagai perias
pengantin, Fitri Liza justru cenderung sebagai wanita yang tidak suka
dandan. Saat ditanya apa saja barang-barang yang biasanya dibawa, Fitri
Liza langsung menjawab bahwa handphone dan dompet adalah dua
hal yang wajib ada di dalam tas, sedangkan alat kosmetik tidak termasuk
ke dalam daftar barang wajib tersebut. Sekalipun membawa alat kosmetik,
beliau hanya membawa lipstik serta cermin di dalam tas. “Kalau untuk
sehari-hari, saya tipe orang yang tidak menyimpan alat kosmetik di tas
soalnya saya sebenarnya bukan orang yang suka dandan,” ujarnya.
Untuk meraih kesuksesan, tentu
diperlukan adanya dedikasi yang tinggi di masing-masing bidang yang
dijalani. Fitri Liza sendiri mengaku bahwa kunci sebuah kesuksesan
adalah dengan bekerja dari hati. “Apapun yang dikerjakan, kerjakanlah
secara fokus dan dari hati. Suatu hal yang dikerjakan dengan fokus dan
bukan karena materi pasti akan membuahkan hasil yang berbeda. Orang yang
merasakan hasil pekerjaan kita pun tentunya akan merasakan hasil yang
berbeda pula.”
Inspiratif sekali Fitri Liza ini!
Kesuksesan Fitri Liza ini adalah bukti bahwa sebuah keberhasilan
bukanlah hal yang bisa diwujudkan dalam waktu yang singkat. Butuh waktu,
kesabaran, dan dedikasi yang tinggi untuk sukses di bidangnya
masing-masing.
sumber artikel : http://magazine.banananina.co.id/fitri-liza/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar